Inilah Penyakit Berbahaya yang di Tularkan Anjing pada Manusia – Anjing kerap bertingkah lucu dan menggemaskan. Ditambah dengan mahjong ways 2 kesetiaannya terhadap sang pemilik, anjing dianggap sebagai hewan terbaik yang layak dipelihara. Tidak dimungkiri, memelihara anjing memang dapat memberikan manfaat bagi kesehatan tubuh. Sebuah penelitian di Swedia menyebutkan, mereka yang memelihara anjing memiliki risiko 23 persen lebih rendah terkena serangan jantung. Manfaat tersebut ada, karena pemilik anjing disinyalir memiliki respons yang lebih baik dalam menghadapi stres. Mereka pun memiliki tekanan darah yang lebih stabil, sehingga risiko penyakit pembuluh darah lebih minim. Kendati demikian, memelihara anjing ternyata juga bisa menyebabkan efek samping merugikan. Faktanya, ada beberapa penyakit dari anjing yang bisa menular dan menginfeksi manusia. Risiko penyakit dari anjing paling utama dirasakan oleh Anda yang tidak rutin membersihkan kandang, tidak membawa sang peliharaan untuk vaksin, atau tidak memberinya makanan secara teratur.
Jamur Kulit
Anjing juga dapat menjadi penyebab infeksi jamur pada manusia. Jika terjadi, kulit Anda akan menjadi kering, bersisik dengan warna kemerahan di daerah slot 88 tepi, serta bersih atau putih di daerah tengah. Jika yang terinfeksi adalah kuli kepala, bagian tersebut akan tampak bersisik, kemerahan, atau bengkak. Infeksi jamur di kulit bisa diatasi dengan terapi antijamur melalui sampo, krim, atau obat minum.
Toxocariasis
Penyakit ini disebabkan oleh infeksi parasit toxocara, yang banyak hidup di dalam saluran pencernaan anjing atau kucing. Telur dari cacing toxocara akan masuk ke dalam feses anjing dan dapat mengontaminasi tanah yang biasa menjadi tempat bermain anak Anda. Ketika anak tak sengaja menelan tanah yang terkontaminasi akibat tidak menjaga kebersihan tangan, larva cacing tersebut akan masuk ke saluran pencernaan dan dapat menyebar ke berbagai organ lainnya. Gejala yang dapat slot gacor 777 muncul, yaitu demam, batuk dan pilek, pembesaran hati, ruam kemerahan, dan pembengkakan nodus limfa. Waspadai penyakit anjing yang bisa menular ke manusia. Turunkan risiko hal tersebut dengan menjaga kebersihan kandang dan memberikan vaksin secara berkala hewan peliharaan Anda.
Infeksi Kampilobakter
Kampilobakter adalah penyakit infeksi bakteri yang dapat menyebabkan beragam gejala; mulai dari diare berdarah, demam, dan kram perut. Centers for Disease Control and Prevention (CDC) mencatat, kampilobakter menyerang sekitar 1,3 juta jiwa penduduk Amerika Serikat setiap tahunnya. Bakteri kampilobakter umumnya menyebar melalui konsumsi makanan yang terkontaminasi. Pada beberapa kasus, penularan juga dapat terjadi lewat kontak langsung atau dengan tinja hewan yang terinfeksi. Hingga saat ini, antibiotik untuk mengatasi kampilobakter masih belum ditemukan. Oleh karena itu, penyakit ini perlu diwaspadai, khususnya oleh Anda yang memiliki anjing di rumah.
Rocky Mountain Spotted Fever (RMSF)
Penyakit ini banyak ditemukan di daerah Atlantik, Amerika Serikat. Disebarkan oleh bakteri rickettsia rickettsii, RMSF sering disebabkan oleh anjing peliharaan. Gejala yang muncul berupa demam tinggi, nyeri otot, sakit kepala, dan rasa dingin. Penderita penyakit ini juga dapat mengalami kemerahan pada pergelangan tangan dan kaki, telapak tangan, serta bagian tubuh lainnya.
Rabies
Virus penyebab rabies dapat menular ke manusia melalui air liur, gigitan, atau cakaran anjing yang terinfeksi. Anda juga dapat tertular penyakit ini apabila terjadi kontak dengan selaput lendir atau luka terbuka. Fakta menyebut, sebagian besar kejadian rabies disebabkan oleh gigitan anjing yang belum divaksin. Kondisi ini pun cenderung terlambat dideteksi. Pasalnya, korban gigitan anjing rabies bisa tidak langsung mengalami gejala. Terdapat jarak waktu antara gigitan dan gejala, kira-kira satu hingga tiga bulan. Meski demikian, tidak menutup kemungkinan gejala dapat langsung terjadi dalam beberapa hari atau enam tahun kemudian. Gejala rabies mirip dengan flu, yaitu nyeri otot dan demam. Selain itu, penderita juga mungkin akan mengalami sensasi terbakar pada bekas gigitan. Jika tidak segera diobati, virus akan menyerang sistem saraf pusat dan menyebabkan berbagai gejala lain yang lebih parah.