Kisah Oppenheimer dan Albert Einstein: Penuh Gejolak dan Inspirasi – Kisah persahabatan dan persaingan antara dua ilmuwan besar, J. Robert Oppenheimer dan Albert Einstein, adalah salah satu cerita Mahjong Ways 2 paling menarik dalam sejarah sains.
Kedua tokoh ini tidak hanya dikenal karena kontribusi mereka yang luar biasa dalam bidang fisika, tetapi juga karena hubungan mereka yang penuh dengan dinamika dan gejolak. Artikel ini akan mengupas tuntas kisah Oppenheimer dan Einstein, dari awal pertemuan mereka hingga momen-momen penting yang membentuk hubungan mereka.
Baca juga : Jenis Alat Kesehatan yang Wajib Ada Di Rumah, Pahami
Awal Pertemuan dan Latar Belakang
J. Robert Oppenheimer, yang dikenal sebagai “bapak bom atom,” adalah seorang fisikawan teoretis yang memimpin Proyek Manhattan selama Perang Dunia II. Proyek ini bertujuan untuk mengembangkan senjata nuklir pertama di dunia. Di sisi lain, Albert Einstein adalah seorang fisikawan teoretis yang terkenal dengan Teori Relativitasnya, yang merevolusi pemahaman kita tentang ruang dan waktu.
Pertemuan pertama antara Oppenheimer dan Einstein terjadi starlight princess slot pada tahun 1932, ketika Einstein mengunjungi California Institute of Technology (Caltech). Pada saat itu, Oppenheimer adalah seorang profesor muda yang baru saja memulai karir akademisnya. Meskipun pertemuan awal mereka tidak terlalu signifikan, hubungan mereka berkembang seiring waktu, terutama setelah Oppenheimer diangkat sebagai direktur Institute for Advanced Study di Princeton pada tahun 1947.
Hubungan yang Penuh Gejolak
Oppenheimer, yang merasa bertanggung jawab atas penciptaan bom tersebut, mengalami konflik batin yang mendalam. Meskipun demikian, ia tetap membela keputusan untuk menggunakan bom atom sebagai cara untuk mengakhiri perang.
Kolaborasi dan Perdebatan
Momen-Momen Penting dalam Hubungan Mereka
- Surat Einstein kepada Roosevelt: Pada tahun 1939, Einstein menandatangani surat yang ditulis oleh Leo Szilard kepada Presiden Franklin D. Roosevelt. Surat ini memperingatkan tentang potensi pengembangan bom atom oleh Nazi Jerman dan mendorong AS untuk memulai penelitian senjata nuklir. Surat ini menjadi salah satu pemicu utama dimulainya Proyek Manhattan, yang kemudian dipimpin oleh Oppenheimer.
- Proyek Manhattan: Sebagai direktur Proyek Manhattan, Oppenheimer memainkan peran kunci dalam pengembangan bom atom. Meskipun Einstein tidak terlibat langsung dalam proyek ini, ia tetap mengikuti perkembangan dengan cermat dan sering kali memberikan pandangannya tentang implikasi moral dari senjata nuklir.
- Konferensi di Paris: Pada tahun 1965, Oppenheimer memberikan pidato di sebuah konferensi di Paris untuk memperingati 10 tahun kematian Einstein. Dalam pidatonya, Oppenheimer menggambarkan Einstein sebagai seorang yang “kekanak-kanakan dan sangat keras kepala,” tetapi juga sebagai seorang teman dan kolega yang sangat dihormati.